Perbandingan komprehensif dua kapabilitas modern TNI AL: KRI Brawijaya (PPA / Thaon di Revel) yang baru masuk armada dan KRI Raden Eddy Martadinata (SIGMA 10514) — analisis spesifikasi, persenjataan, sensor, peran operasi, serta kelebihan dan kekurangannya.
Angkatan Laut Indonesia ?

KRI Brawijaya (320) adalah kapal multipurpose combat ship / PPA (kelas Thaon di Revel) yang dibangun oleh Fincantieri dan mulai tiba/dioperasikan ke Indonesia pada 2025. Kapal ini dirancang sebagai patrol/combat ship dengan fleksibilitas modul misi.
Jenis: Multipurpose Patrol Combatant (PPA – Pattugliatore Polivalente d’Altura).
Asal: Desain Fincantieri, Italia.
Ukuran: Panjang ±130–143 meter, displacement lebih besar dari frigat ringan.
Fitur utama:
- Desain modular, bisa dipasang persenjataan berbeda sesuai kebutuhan misi.
- Fleksibel untuk patroli laut, escort, anti-piracy, dan operasi keamanan maritim.
- Dapat membawa helikopter/UAV.
Persenjataan (variasi tergantung paket): meriam 76mm, rudal anti kapal, VLS untuk rudal pertahanan udara, CIWS.
Kelebihan: Endurance tinggi, modern, fleksibel multi-misi.
Kekurangan: Konfigurasi tempurnya bisa terbatas jika dipilih paket “patroli” bukan “full combat

KRI Raden Eddy Martadinata (331) adalah kapal fregat kelas Martadinata (SIGMA 10514) yang dibangun bersama PT PAL dan Damen; dioperasikan sejak akhir 2010-an dan fokus pada multi-role frigate (AAW, ASuW, ASW). Spesifikasi dan suite sensor kelas Martadinata tercatat pada publikasi teknis.
Jenis: Fregat multirole (AAW/ASW/ASuW).
Asal: Hasil kerja sama PT PAL (Indonesia) & Damen (Belanda).
Ukuran: Panjang 105,11 m; displacement ~2.365–2.946 ton.
Fitur utama:
- Sudah aktif di TNI AL sejak akhir 2010-an.
- Dilengkapi sistem manajemen tempur TACTICOS, radar SMART-S Mk2, sonar CAPTAS-2.
- Bisa membawa 1 helikopter medium (misalnya Panther).
Persenjataan:
- 1× meriam 76mm
- 8× rudal anti kapal Exocet MM40 Block III
- 12× rudal anti udara MICA (VLS)
- CIWS 35mm + senjata sekunder
- 2× triple torpedo launcher 324mm (ASW).
Kelebihan: Paket persenjataan lengkap untuk perang laut modern.
Kekurangan: Kapasitas dan ruang upgrade lebih terbatas dibanding kapal yang lebih besar.
Perbandingan spesifikasi inti
Analisis: Kelebihan & Kekurangan (secara operasional)
Aspek | KRI RE Martadinata Class | KRI Brawijaya-320 (Brawijaya Class Terbaru) |
---|---|---|
Negara Pembuat / Galangan | PT PAL Indonesia bekerja sama Damen Schelde (Belanda); desain SIGMA 10514 (Kompas) | Fincantieri, Italia; kelas PPA (Pattugliatore Polivalente d’Altura) yang dibeli dari Italia (beritasatu.com) |
Panjang | ± 105,11 meter (Kompas) | ± 143 meter (suara.com) |
Lebar / Draft | (Lebar/draft tidak semua data tersedia) | Lebar ± 16,5 m, draft ± 5,2 m (suara.com) |
Bobot / Displacement | ± 2.365 ton (Kompas) | Data berat belum dipublikasikan secara resmi di semua sumber (kemungkinan lebih besar dibanding Martadinata) (Reddit) |
Kecepatan Maksimum | ~ 28 knot (Kompas) | ~ 32 knot (suara.com) |
Awak / Kru | (data awak normal tidak selalu disebutkan, tapi kelas Martadinata biasanya ~150-170 orang kalau penuh) | ~ 160-171 prajurit (Jawa Pos) |
Jangkauan / Daya Jelajah | Data spesifik publik terbatas (fokus lebih ke peran, kemampuan sensor & senjata) | ± 5.000 nautical mile (Jawa Pos) |
Apa arti semua ini untuk TNI AL?
KRI Martadinata dan KRI Brawijaya punya peran berbeda tapi saling melengkapi: Martadinata sebagai kapal tempur utama dengan kemampuan lengkap menghadapi ancaman di udara, laut permukaan, dan bawah laut, sedangkan Brawijaya unggul untuk patroli jarak jauh serta misi beragam berkat daya jelajah dan fleksibilitasnya; kombinasi keduanya membuat TNI AL lebih efisien dalam menjaga keamanan laut
Kesimpulan singkat
Martadinata lebih unggul untuk pertempuran laut dan perlindungan wilayah, sementara Brawijaya lebih cocok untuk patroli luas dan misi jangka panjang. Jika digabungkan, keduanya menjadikan armada TNI AL lebih seimbang dan siap menghadapi berbagai skenario modern.
FAQ singkat
1. Mana lebih mahal?
Biaya tergantung paket. Umumnya kapal PPA ukuran besar dan fregat modern keduanya mahal namun paket persenjataan dan sensor kunci menentukan total biaya.
2. Bisakah Brawijaya menggantikan Martadinata?
Tidak sepenuhnya. Masing-masing memiliki keunggulan. strategi terbaik adalah kombinasi keduanya sesuai peran.
3. Dari mana sumber data?
Informasi teknis berasal dari dokumentasi pabrikan, serta publikasi terbuka tentang kelas Martadinata dan berita laporan kedatangan Brawijaya.
Sumber utama & bacaan lebih lanjut:
- Halaman R.E. Martadinata (SIGMA 10514) — publikasi teknis & wiki. :
- MilitaryFactory — ringkasan persenjataan Martadinata.
- Berita kedatangan & komisioning KRI Brawijaya (2025) — NavalNews / Janes / laporan media.
Ditulis tanggal: 3 Oktober 2025